Hidup di dunia ini bagaikan suatu peziarahan, suatu perjalanan yang panjang. Untuk mengarungi jalan kehidupan ini dibutuhkan bukan saja tenaga yang cukup tetapi juga arah dan cara yang jelas. Singkatnya, dalam melakukan apa pun, entah itu membentuk organisasi, perkumpulan, dsb. Pertama-tama yang harus dipikirkan ialah apa tujuannya. Tujuan harus jelas, bukan saja jelas tetapi juga harus tepat.

Orang yang hidup tanpa tujuan akan mudah terombang-ambing, bagaikan air di atas daun talas. Kemana ia dimiringkan ke situ ia berlari. Atau bagaikan pucuk erup, kemana angin bertiup ke situ dia condong. Orang Bali mempunyai ungkapan yang bagus tentang ini, “kutal kutil ikut celeng”. Ekor babi tidak pernah tenang, selalu bergerak-gerak, tapi tidak jelas untuk apa ia bergerak. Demikian juga kalau kita tidak mempunyai tujuan yang jelas, lagi sibuk belajar, tiba-tiba datang teman ngajak nonton ya nonton, sekarang masuk katolik, esok diajak ke Betani, esok masuk Islam ya ikut aja.
‘Tujuan’ itu penting => untuk bisa mengevaluasi apa yang kita kerjakan. Dengan adanya tujuan yang jelas, kita bisa menilai apakah sesuatu yang kita kerjakan sudah tepat dan benar ataukah meleset. Kita juga dapat membedakan apakah yang kita buat itu hanyalah aktivitas tanpa produktivitas. Akibatnya, kita bekerja dan bekerja tetapi tidak kelihatan hasilnya. Dalam gelanggang olah raga pun biasanya ada yang disebut target. Orang merasa sudah puas bila target, yang tiada lain dari tujuannya atau sasarannya, tercapai. Kalaupun anda mengatakan anda ke sini untuk sekedar kumpul-kumpul, itu pun termasuk tujuan. Anehnya, orang yang hidup tanpa tujuan biasanya suka sok sibuk, biar dianggap penting. Sepertinya banyak sekali yang mau ia kerjakan padahal ia tidak membuat apa-apa yang berarti.

Apa Itu Tujuan Hidup

Tujuan tidak dapat disamakan begitu saja dengan sasaran. Memang sasaran dapat dikatakan sebagai sesuatu yang dituju, namun ia pada umumnya bersifat sementara. Begitu dia dicapai, maka dia selesai. Tidak demikian halnya dengan tujuan hidup. Tujuan hidup itu bersifat abadi: “tetapi rencana TUHAN tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun” (Mzm. 33:11). Dalam arti tertentu sasaran boleh disamakan dengan tujuan sementara.

Bagi yang tertarik, bisa meneruskan membacanya dengan mendownload file ini Renungan – Tujuan Hidup Manusia