“Lalu Yesus masuk ke Bait Allah, dan ketika Ia mengajar di situ, datanglah imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi kepada-Nya, dan bertanya: “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu? Jawab Yesus kepada mereka: “Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu dan jikalau kamu memberi jawabnya kepada-Ku, Aku akan mengatakan juga kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. Dari manakah baptisan Yohanes? Dari sorga atau dari manusia?” (Matius 21:23-25)
“Kenapa ya hal ini harus terjadi dengan diriku?” saya yakin pemikiran ini pernah atau bahkan mungkin sering terlintas di dalam pemikiran sobat KITA dimanapun. Rencana yang sudah kita persiapkan dengan matang, baik itu tentang pekerjaan, study, bahkan asmara, terkadang tidak berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan, apalagi kalau rencana ini sering sekali kita doakan kepada Tuhan, pasti rasa kekecewaan itu muncul dan kita mulai mempertanyakan kepada Tuhan.
Dalam Matius 21:23-27 diceritakan, imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi mempertanyakan asal dari kuasa Yesus. Ini karena pada saat sampai di Bait Allah, Yesus melakukan banyak mujizat dengan menyembuhkan orang buta dan orang timpang, dan di sini sikap Yesus adalah membalas pertanyaan mereka dengan pernyataan.
Jawaban imam-imam kepala dan tua-tua adalah ‘ “Jikalau kita katakan: Dari sorga, Ia akan berkata kepada kita: Kalau begitu, mengapakah kamu tidak percaya kepadanya? Tetapi jikalau kita katakan: Dari manusia, kita takut kepada orang banyak, sebab semua orang menganggap Yohanes ini nabi.” Lalu mereka menjawab Yesus: “Kami tidak tahu.”
Dari jawaban para imam-imam kepala dan tua-tua, kita bisa melihat pada dasarnya mereka tau jawabannya, namun mereka enggan untuk menjawab secara langsung. Mereka merasa terganggu dengan kedatangan Yesus, Mereka lebih memikirkan posisi mereka dibanding kebenaran yang diberikan oleh Yesus.
Ada kalanya kita mempertanyakan maksud Tuhan atau bahkan berusaha menolak kehendak-Nya, karena kita takut itu akan mengguncang kenyamanan atau keyakinan kita. Namun, perikop ini mengajak kita untuk berani menerima rencana Tuhan dengan rendah hati, percaya bahwa apa yang Dia lakukan adalah untuk membawa kita pada rencana-Nya yang terbaik.
Jadi sobat KITA, jika rencana yang kita bangun tidak sesuai dengan kehendak kita, maka mari kita menerima itu dengan sikap rendah hati karena pada dasarnya rencana Tuhan indah pada waktunya.
DOA (†)
Ya Tuhan, ajarlah kami untuk selalu bersikap rendah hati menerima apa yang terjadi dalam kehidupan ini, jauhkanlah dari sikap ego yang malah membuat kami menjauh daripadaMu.
Amin. (†)
Selamat Karena Iman Kepada Tuhan
“Lalu Yesus masuk ke Bait Allah, dan ketika Ia mengajar di situ, datanglah imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi kepada-Nya, dan bertanya: "Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu? Jawab Yesus kepada mereka: "Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu dan jikalau kamu memberi jawabnya kepada-Ku, Aku akan mengatakan juga kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. Dari manakah baptisan Yohanes? Dari sorga atau dari manusia?” (Matius 21:23-25)
The Perfect Circle
“Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.” (Mazmur 1:3)
Tenang Dalam Segala Situasi Karena Tuhanlah Sumber Pengharapan
"Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya." (Mazmur 131:3)
Lebih dari Harta
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah” (Efesus 2:8)
Love Until it Hurts
“Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih” (1 Korintus 13:13)
Dokter yang Terbaik
“Ia pun meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka“ (Lukas 4:40)
5 ROTI + 2 IKAN = ALL YOU CAN EAT
"Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan." (Matius 14:16)