Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia. (TB Luk 1:38).
Saat Maria dikunjungi Malaikat Gabriel pertama kali untuk diberitahukan tentang kabar gembira bahwa Ia akan mengandung Anak Allah, mungkin belum terbit istilah Gen Z seperti sekarang yang sangat menggambarkan perasaan kita. Belum ada istilah anxiety, FOMO, atau panic attack. Bahkan tak terpikir bagi Maria, seorang perawan yang terpilih untuk mengandung anak Allah untuk berkata “Gak bahaya ta?”
Dalam balasannya kepada Malaikat Gabriel: “Terjadilah padaku menurut perkataan-Mu”, mencerminkan betapa taat dan berserahnya Maria mengemban tugas mulia itu.
Dalam renungan hari ini, sembari memperingati perayaan wajib Santa Maria Ratu Rosario, kita dapat belajar dari Santa Maria yang tak pernah lelah untuk memiliki komunikasi yang terbuka dengan Tuhan. Untuk memiliki keterbukaan dan kepercayaan kepada Tuhan yang mengendalikan hidup kita. Untuk memiliki kesadaran penuh agar segala sesuatu dapat terjadi tanpa kita halangi, namun kita terima dengan kebijaksanaan yang dari Tuhan.
Penggambaran Santa Maria sebagai perantara doa kepada Anak Allah yang sempurna itu, mengingatkan kita untuk tidak jemu-jemu merayakan seluruh peristiwa di dalam hidup kita bersama Tuhan.
Terkadang kita terlalu fokus pada kehidupan masa depan (future) yang merampas kedamaian dalam hati kita akibat kita kurang berserah kepada Tuhan. Ada pula waktu dimana kita terlalu terlarut pada masa lalu yang membuat kita tidak bisa bersyukur akan karunia Tuhan di masa sekarang.
Renungan hari ini, mengingatkan kita kembali untuk mewahyukan kesadaran penuh terhadap masa sekarang dan terus berpengharapan akan rancangan-rancangan Tuhan yang baik di masa depan.
Doa (✝)
Ya Tuhan, ajari kami untuk selalu berserah, berpengharapan dan beriman pada-Mu sehingga kami bisa menjadi sumber dan penyalur damai-Mu kepada sekitar kami. Amin. (✝).
Selamat Karena Iman Kepada Tuhan
“Lalu Yesus masuk ke Bait Allah, dan ketika Ia mengajar di situ, datanglah imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi kepada-Nya, dan bertanya: "Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu? Jawab Yesus kepada mereka: "Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu dan jikalau kamu memberi jawabnya kepada-Ku, Aku akan mengatakan juga kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. Dari manakah baptisan Yohanes? Dari sorga atau dari manusia?” (Matius 21:23-25)
The Perfect Circle
“Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.” (Mazmur 1:3)
Tenang Dalam Segala Situasi Karena Tuhanlah Sumber Pengharapan
"Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya." (Mazmur 131:3)
Lebih dari Harta
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah” (Efesus 2:8)
Love Until it Hurts
“Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih” (1 Korintus 13:13)
Dokter yang Terbaik
“Ia pun meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka“ (Lukas 4:40)
5 ROTI + 2 IKAN = ALL YOU CAN EAT
"Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan." (Matius 14:16)