“Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ikutlah Aku …” (Matius 8:22)

Teman-teman yang terkasih di dalam Kristus, bagaimana kabar kalian setelah melewati enam bulan di tahun 2022? Berbagai rutinitas yang terasa datar, pengalaman sukacita, bahkan kedukaan pun tak terasa telah terlewati. Setelah setengah tahun berjalan, masihkah kita sebagai murid Kristus setia mengikuti-Nya dengan tetap berpegang teguh pada iman, harapan, dan kasih? 

Dalam bacaan Injil, kita melihat banyak orang berusaha mencari Yesus dan Ia pun mengajak mereka untuk mengikuti-Nya sepenuh hati. Tentu saja ini bukan hal yang mudah, namun Yesus ingin mengajarkan bahwasanya menjadi pengikut-Nya perlu mengorbankan keinginan pribadi serta harus berani untuk percaya sepenuhnya pada Kristus.

  Teman-teman yang terkasih, mengikuti Yesus tidaklah mudah karena akan ada banyak tantangan dan ketidaknyamanan dalam hidup. Menjadi pengikut Yesus artinya kita diminta untuk berkomitmen dan memberikan seluruh yang ada dalam diri, termasuk kelemahan kita. Itulah yang Yesus harapkan: kita mau mengorbankan keinginan pribadi dan menyerahkan diri seutuhnya pada kehendak Allah. 

Mari tetap setia mengikuti Yesus dalam menjalani setengah tahun yang tersisa pada tahun 2022. Percayalah bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan kita, justru Dialah yang akan memberi jalan terbaik. [Aloysius Niko]

Di dalam menjalani kehidupan, masih maukah kita percaya Tuhan dengan penuh iman dan harapan?

DOA (†)

Tuhan, andalan dan perisai kami, tambahkanlah iman dan harapan umat-Mu untuk selalu percaya dan setia mengikuti-Mu dalam setiap peristiwa dan tantangan hidup. Amin (✝)